Skip to content

PETPRISSY.COM

Izinkan saya berdiri di sini dan berpidato dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional

Demikian pidato singkat dari saya, jika ada kata-kata yang tidak berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

2.
Dalam kaitan ini, kita harus mengucapkan syukur kita kehadirat Allah SWT. Karena melalui kekuatannya kita bisa berkumpul disini untuk mengenang momen spesial yaitu peringatan Hari Guru Nasional.

Ingatlah, sholawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari kegelapan menuju jalan terang yaitu Islam.

Dengan segala hormat kepada semua guru di SMA yang sangat saya banggakan, pada hari yang istimewa ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas apa yang telah kita terima selama ini. Pelajaran, bimbingan, teladan dan dorongan dari Bapak dan Ibu guru seperti kita tidak bisa www.dioceseinfo.org menukar apapun di dunia ini kecuali penghargaan tertinggi yang bisa kita berikan. Bapak ibu guru sekalian, kami memahami bahwa dalam setiap proses pembelajaran kami tidak selalu patuh, terkadang kami menguji kesabaran guru dengan perilaku atau ketidakmampuan kami, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Saya sangat beruntung karena masih bisa bertemu dengan guru-guru yang sangat berarti dalam hidup saya saat peringatan Hari Guru Nasional.

Semoga segala lelah yang dialami para guru kita dalam mendidik generasi bangsa menjadi amal jariyah dan dibalas oleh Allah SWT.

Cukup sekian pidato singkat yang saya buat di hari yang spesial ini, terima kasih atas perhatiannya.

3.
Izinkan saya berdiri di sini dan berpidato dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, sebagai ucapan terima kasih kepada para guru tercinta atas segala jasa yang diberikannya.

Para tamu yang terhormat, semboyan tuan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa masih relevan. Mereka melatih keturunan masa depan bangsa ini.

Presiden, pejabat negara, pejabat daerah dan banyak lainnya adalah produk buatan guru. Mereka tidak boleh menjadi apa pun di dunia ini tanpa guru mereka. Mengajar adalah salah satu dari sedikit profesi yang sangat mulia di bumi.

Meski hanya menyandang gelar pahlawan tanpa tanda jasa, mereka tidak pernah berhenti berjuang untuk membuat anak-anak Indonesia mencapai cita-citanya agar kelak bisa menjadi pengikut bangsa ini dan orang-orang yang dibanggakan oleh tanah air dan bangsa kita.

Guru telah mengantarkan dan membuka cakrawala kami ke dunia yang luas ini. Mereka juga yang mengajari kami cara membaca, menulis, dan berhitung.

Oleh karena itu, tanpa guru kita tidak mungkin berhasil. Sekalipun nanti anak didiknya melupakan mereka, sekalipun pemerintah tak lagi peduli dengan nasib mereka, para guru tetap menjalankan misi mulianya membentuk calon pemimpin bangsa di masa depan.

Mereka tidak akan jemu melayani, atau jemu mengajar, sampai usia tua menimpa mereka.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru-guru kami yang telah bersusah payah membagi segala ilmunya.

Memberikan nasihat dan dorongan yang membangun, serta bimbingan dan teladan yang membentuk kepribadian kita menjadi pribadi yang terpelajar dan bermoral.

Sebelum saya mengakhiri pidato ini, saya ingin mengatakan kembali bahwa guru adalah orang yang memiliki banyak arti dalam hidup kita. Oleh karena itu marilah kita mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua guru kita. Saya rasa cukup sekian pidato singkat yang dapat saya sampaikan.

Semoga di Hari Guru Nasional ini, para guru selalu menjadi pemenang. Terima kasih atas perhatian dan kesempatannya dan akan saya tutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://ltg-academy.ch/wp-includes/situs-judi-slot-terbaik-dan-terpercaya-no-1/